-
Orang-orang di sekitarku sangat cerewet bertanya kepadaku tentang aku dan kau. "Kenapa kau mencintainya?", raut wajah mereka penasaran. "Karena tidak ada alasan untuk tidak mencintainya", jawabku pendek.
Belum puas, mereka lalu bertanya, "Apa yang kau lihat darinya?". Aku kembali menjawab singkat, "Apa yang tak kalian lihat darinya".
Masih belum puas juga, mereka lanjut bertanya, "Apa yang tak kami lihat
tapi bisa membuatmu jatuh cinta padanya?". Kali ini aku tak menjawab.
Bukan karena tak ada jawaban yang bisa kuberikan, hanya saja aku takut
jika aku memberitahukann ya
kepada mereka, mereka juga akan jatuh cinta kepadamu. Aku lebih memilih
bungkam.
Aku juga tak ingin mengatakan alasannya padamu, aku khawatir kau tak bisa menerima dan sengaja ingin merubah diri menjadi bertolak belakang dengan alasan itu untuk membuatku jauh darimu. Yang pastinya, itu adalah alasan yang dilandasi kebaikan dari dalam dirimu. Dan itu tak melenceng dari ajaran-Nya. Aku tahu tak ada yang sempurna, termasuk kau dan juga aku. Biarkan aku dan Tuhan saja yang paham alasannya. Mereka dan kau tak perlu tahu.
By: Perempuan Penunggu Senja
Aku juga tak ingin mengatakan alasannya padamu, aku khawatir kau tak bisa menerima dan sengaja ingin merubah diri menjadi bertolak belakang dengan alasan itu untuk membuatku jauh darimu. Yang pastinya, itu adalah alasan yang dilandasi kebaikan dari dalam dirimu. Dan itu tak melenceng dari ajaran-Nya. Aku tahu tak ada yang sempurna, termasuk kau dan juga aku. Biarkan aku dan Tuhan saja yang paham alasannya. Mereka dan kau tak perlu tahu.
By: Perempuan Penunggu Senja
Majalengka, 28 Mei 2015
04:52
022010 (Lsm)
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar